Final Copa del Rey yang akan mempertemukan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, semakin mendekati hari penentuan. Semua mata kini tertuju ke Seville, lokasi duel El Clasico sarat gengsi ini akan berlangsung.
Namun, di tengah gemuruh antisipasi dari para penggemar, Real Madrid justru diterpa kabar kurang sedap: Kylian Mbappe kemungkinan besar tidak bisa memperkuat tim akibat cedera yang dideritanya.
Sebelum semua fokus beralih ke persiapan laga, Real Madrid sempat membuat kehebohan di dunia sepak bola Spanyol. Mereka melayangkan ancaman boikot kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) karena tidak puas dengan keputusan terkait penunjukan wasit. Meski begitu, RFEF bergeming. Mereka menegaskan tidak akan mengubah keputusan, dan pertandingan tetap dipimpin oleh wasit yang telah ditunjuk.
Dengan perdebatan administratif itu kini disingkirkan, seluruh perhatian beralih ke lapangan hijau. Carlo Ancelotti, juru taktik Los Blancos, tengah menghadapi dilema terkait kondisi fisik beberapa pemain kunci, khususnya Mbappé.
Real Madrid Masalah Pergelangan Kaki Kylian Mbappe

Menurut laporan terbaru dari COPE, Kylian Mbappe masih bergelut dengan rasa sakit di pergelangan kaki kanannya. Cedera yang dialami sang bintang membuat partisipasinya di final ini penuh tanda tanya.
Walau namanya tetap masuk dalam daftar pemain, kondisi sang bintang jauh dari kata ideal. Ancelotti pun tampaknya enggan mengambil risiko besar dengan memaksakan Mbappe tampil sejak menit pertama.
Dalam skema alternatif yang tengah dipertimbangkan, Vinicius Jr. dan Rodrygo disiapkan sebagai duet lini depan, dengan formasi 4-4-2 yang memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Kerugian Besar untuk Los Blancos
Tidak bisa dimungkiri, absennya Mbappe menjadi pukulan berat bagi Real Madrid. Sang striker sejauh musim ini telah menjadi motor serangan utama, mencetak gol-gol penting yang membawa Madrid ke berbagai kemenangan krusial.
Meski masih terbuka peluang Mbappé turun di paruh kedua, absennya sejak menit awal jelas dapat mengurangi ketajaman serangan Madrid. Ketajaman serangan yang biasa mereka andalkan bisa saja menurun drastis.
Namun, Real Madrid bukan satu-satunya tim yang mengalami masalah. Barcelona pun tengah dipusingkan dengan absennya Robert Lewandowski, pencetak gol terbanyak mereka, yang juga mengalami cedera. Situasi ini membuat laga nanti diprediksi lebih mengedepankan adu taktik dan kecerdikan mengolah skuad.
Real Madrid, Sisi Lain untuk Carlo Ancelotti

Di tengah ketidakpastian seputar kondisi Mbappé, Ancelotti juga memiliki kesempatan untuk melakukan sejumlah eksperimen taktis. Ketidakhadiran pemain bintang ini bisa menjadi alasan logis bagi sang pelatih untuk beralih ke formasi 4-4-2, strategi yang sebelumnya mungkin sempat diragukan efektivitasnya.
Memperkuat lini tengah untuk mengontrol permainan melawan Barcelona bisa menjadi keputusan cerdas. Dengan formasi baru ini, Madrid bisa mengurangi risiko serangan balik cepat dari lawan, serta menambah stabilitas di sektor tengah.
El Clasico kali ini bukan hanya soal persaingan klasik antara dua klub terbesar Spanyol, tetapi juga tentang kesiapan mental, kedalaman skuad, serta kecerdikan strategi dari kedua pelatih.
Pertarungan Mental dan Taktik
Di tengah kondisi pincang yang dialami kedua tim, siapa yang lebih mampu beradaptasi akan keluar sebagai pemenang. Real Madrid dengan segala keterbatasannya masih memiliki segudang talenta muda yang siap mengisi kekosongan.
Di sisi lain, Barcelona pun memiliki amunisi berbahaya yang bisa meledak kapan saja, meski tanpa kehadiran Lewandowski. Pada akhirnya, pengalaman akan menjadi faktor penentu dalam laga panas sekelas final ini.
Akhirnya, Semua Akan Ditentukan di Lapangan
Kini, pertanyaannya sederhana namun berat: Akankah Real Madrid mampu mengakali absennya Mbappe dan tetap tampil dominan? Ataukah Barcelona yang akan memanfaatkan celah ini untuk merengkuh trofi bergengsi tersebut?
Jawabannya hanya bisa kita saksikan bersama, saat peluit panjang dibunyikan dan duel klasik ini resmi dimulai. Semua ketegangan, semua prediksi, pada akhirnya akan terselesaikan di lapangan hijau Seville