Drama mewarnai pekan ke-28 Saudi Pro League 2024/2025 ketika Al-Nassr harus menerima kekalahan pahit dari Gol Sundulan Aubameyang, Al-Qadsiah dengan skor 1-2. Bermain di Prince Mohamed bin Fahd Stadium, pertandingan ini menyajikan ketegangan hingga detik-detik terakhir.
Di bawah kepemimpinan Cristiano Ronaldo, Al-Nassr tampil dominan dengan penguasaan bola yang solid sepanjang pertandingan. Namun, dominasi tersebut tak diikuti dengan efektivitas di depan gawang. Sebaliknya, Al-Qadsiah yang tampil lebih pragmatis, berhasil memanfaatkan peluang-peluang penting untuk mengamankan tiga angka.
Sejak peluit awal, Al-Nassr tampil agresif. Ronaldo dan kolega terus menekan pertahanan lawan dengan berbagai skema serangan. Beberapa peluang emas tercipta, namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat skor tetap buntu. Di lain sisi, Al-Qadsiah menunjukkan ketajaman luar biasa dalam memanfaatkan sedikit peluang yang mereka ciptakan.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi harapan Al-Nassr untuk terus bersaing dalam perebutan gelar juara. Mereka boleh saja mendominasi statistik, tetapi kegagalan menyelesaikan peluang menjadi batu sandungan yang tidak bisa dihindari. Sementara itu, bagi Al-Qadsiah, hasil positif ini menjadi suntikan semangat besar untuk memperkuat posisi mereka di papan tengah klasemen Saudi Pro League.
Aubameyang, Aktor Utama Kemenangan Al-Qadsiah

Pierre-Emerick Aubameyang menjadi sosok yang paling bersinar di laga ini. Striker asal Gabon itu menjadi penentu kemenangan Al-Qadsiah berkat gol sundulannya di menit-menit akhir. Lewat umpan akurat dari Nandez, Aubameyang sukses menembus pertahanan Al-Nassr dan memastikan Al-Qadsiah membawa pulang kemenangan sempurna.
Kontribusi Aubameyang tidak berhenti di situ. Pada proses gol pertama Al-Qadsiah, tembakan kerasnya sempat membentur pemain lawan dan menghasilkan bola muntah. Turki Al-Ammar dengan sigap menyambar bola tersebut dan membuka keunggulan untuk timnya. Penampilan konsisten Aubameyang sepanjang pertandingan benar-benar memperlihatkan kelasnya sebagai salah satu striker papan atas.
Selain Aubameyang, beberapa pemain Al-Qadsiah juga patut mendapat kredit atas kemenangan ini. Turki Al-Ammar mencatatkan namanya di papan skor lebih dahulu, sementara Nandez, dengan assist cerdasnya, memainkan peran vital dalam terciptanya gol penentu. Soliditas tim Al-Qadsiah tampak nyata dalam cara mereka bertahan, menyerang, dan memanfaatkan setiap peluang sekecil apapun.
Ronaldo dan Al-Nassr Harus Gigit Jari

Sementara itu, kekecewaan mendalam menyelimuti skuad Al-Nassr. Cristiano Ronaldo terlihat frustrasi sepanjang pertandingan, gagal menemukan celah untuk membobol pertahanan rapat Al-Qadsiah. Beberapa peluang emas yang biasanya bisa ia maksimalkan, kini hanya berakhir sia-sia.
Satu-satunya gol hiburan untuk Al-Nassr dicetak oleh Sadio Mane. Mantan bintang Liverpool itu menunjukkan naluri golnya saat menerima umpan akurat dari Otavio, sebelum melepaskan tembakan terukur ke arah tiang jauh yang membuat kiper Al-Qadsiah tak berkutik.
Namun, gol Mane itu tidak cukup untuk menyelamatkan Al-Nassr dari kekalahan. Meski terus menekan dan menguasai bola hampir sepanjang laga, efektivitas menjadi persoalan utama yang belum terpecahkan. Berkali-kali mereka menembus area pertahanan lawan, namun penyelesaian akhir yang buruk menjadi mimpi buruk mereka malam itu.
Karena Gol Akhir Aubameyang ,Tekanan Semakin Berat untuk Al-NassrĀ
Kekalahan ini membuat jalan Al-Nassr menuju gelar juara semakin terjal. Mereka kini harus berharap pesaing-pesaing mereka tergelincir, sambil memastikan mereka sendiri tak lagi kehilangan poin di sisa kompetisi. Di sisi lain, Al-Qadsiah mendapatkan tambahan semangat luar biasa untuk terus memperbaiki posisi mereka di klasemen.
Pierre-Emerick Aubameyang layak dinobatkan sebagai bintang laga. Dengan satu gol dan kontribusi besar terhadap gol lainnya, ia menjadi mimpi buruk nyata bagi pertahanan Al-Nassr. Performanya membuktikan bahwa Al-Qadsiah tidak hanya bergantung pada satu-dua pemain, melainkan mengandalkan kerja sama tim yang kuat.
Bagi Cristiano Ronaldo, malam ini menjadi pengingat bahwa dominasi tanpa penyelesaian tak akan berarti apa-apa. Dalam sepak bola, yang dihitung adalah jumlah gol di papan skor, bukan sekadar statistik penguasaan bola.
Ke depan, Al-Nassr dituntut untuk segera memperbaiki ketajaman mereka di lini serang, sementara Al-Qadsiah bisa menikmati hasil manis dari kerja keras mereka di laga penuh drama ini