Klub raksasa Spanyol, FC Barcelona, tampaknya siap membuka pintu negosiasi untuk salah satu aset berharga mereka, Raphinha. Meski demikian, langkah ini tidak datang tanpa syarat berat. Tim Catalan dilaporkan hanya akan melepas pemain asal Brasil itu jika ada klub yang berani menebusnya dengan nilai fantastis: 100 juta euro, atau setara sekitar Rp1,9 triliun.
Raphinha bukan pemain biasa di skuad Barcelona musim ini. Kecepatan, kreativitas, dan naluri mencetak gol yang tinggi menjadikannya momok bagi lini belakang lawan. Bahkan, performanya yang konsisten telah membuat namanya masuk ke dalam daftar calon peraih Ballon d’Or 2025.
Statistik Menggila: Raphinha Bukan Sekadar Winger Barcelona

Kontribusinya musim ini sangat mencolok. Dari 50 pertandingan di semua ajang, ia berhasil mengemas 30 gol dan menyumbang 23 assist. Angka-angka tersebut menempatkannya sebagai pemain dengan kontribusi tertinggi kedua setelah sang predator utama, Robert Lewandowski. Namun, berbeda dengan Lewandowski yang dikenal sebagai penyerang murni, Raphinha lebih fleksibel—bisa menusuk dari sisi lapangan, bisa juga mengatur alur permainan sebagai kreator serangan.
Tak hanya unggul dalam statistik, pengaruh Raphinha di ruang ganti juga signifikan. Ia dikenal sebagai pemain yang memiliki etos kerja tinggi dan mampu menularkan semangat ke rekan-rekan setimnya. Flick terus memberi kepercayaan penuh kepadanya di berbagai pertandingan penting, termasuk di ajang Liga Champions. Saat ini, Raphinha menjadi pencetak gol terbanyak Barcelona dengan koleksi 12 gol.
Komitmen Bertahan vs Realitas Keuangan
Meski memiliki kontrak hingga tahun 2027 dan menyatakan keinginannya untuk tetap berseragam Blaugrana, kenyataan di luar lapangan tak bisa diabaikan. Di sisi lain, Barcelona masih harus menghadapi tekanan finansial yang memaksa mereka untuk mengambil langkah-langkah strategis, termasuk mempertimbangkan untuk melepas sejumlah pemain bintangnya.
Petinggi klub dikabarkan tengah mempertimbangkan skenario menjual satu atau dua pemain inti demi menjaga stabilitas finansial klub. Langkah ini dianggap sebagai solusi kompromi agar fondasi tim tidak runtuh total. Jika memang ada klub yang menyanggupi mahar besar, maka Barcelona mungkin rela melepas Raphinha, asalkan mereka juga bisa mendatangkan pengganti sepadan yang tidak mengganggu keseimbangan tim.
Ketertarikan dari Klub Premier League
Di luar Spanyol, perhatian terhadap masa depan Raphinha juga mulai memanas. Sejumlah tim elite dari Liga Primer Inggris sudah mulai bersiap untuk bersaing memperebutkan jasa sang pemain. Liverpool dan Arsenal disebut-sebut menjadi yang paling serius mengamati perkembangan situasi. Dua tim ini melihat Raphinha sebagai sosok yang bisa memperkuat sektor sayap dan menambah variasi serangan mereka.
Chelsea, yang sebelumnya sempat bersaing ketat dengan Barcelona dalam perburuan tanda tangan Raphinha saat ia masih di Leeds United namun kalah saing, kini kembali menunjukkan minat untuk memboyong sang pemain. Klub asal London itu dikabarkan mulai membuka peluang untuk mengajukan penawaran resmi apabila ada sinyal positif dari pihak Catalan.
Manuver dari Timur Tengah: Al-Hilal Tak Mau Ketinggalan

Tidak hanya Eropa yang menaruh minat. Dari belahan Timur Tengah, khususnya Liga Pro Saudi, perhatian terhadap Raphinha juga semakin besar. Setelah Mohamed Salah memutuskan untuk memperpanjang masa baktinya bersama Liverpool, fokus klub-klub elite Saudi kini beralih. Salah satu nama yang paling santer dikaitkan adalah Al-Hilal, tim kuat yang berada di bawah kendali Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Al-Hilal tampaknya sudah mulai bergerak di balik layar. Klub ini siap untuk melakukan pendekatan resmi jika melihat peluang terbuka. Mereka tahu bahwa bursa transfer musim panas adalah momen penting untuk merebut perhatian dunia, dan mendatangkan pemain sekelas Raphinha tentu akan menjadi pernyataan besar.
Dengan dana yang nyaris tak terbatas, klub-klub seperti Al-Hilal punya keunggulan dari segi finansial. Meski kompetisi domestik mereka belum sekompetitif Eropa, tawaran menggiurkan dalam bentuk kontrak besar dan fasilitas kelas dunia bisa menjadi daya tarik utama bagi pemain mana pun, termasuk Raphinha.
Dilema Barcelona: Uang atau Stabilitas
Situasi ini menempatkan Barcelona pada persimpangan jalan. Di satu sisi, mempertahankan Raphinha adalah bagian dari proyek jangka panjang Hansi Flick. Keberadaan sang winger memperkuat ambisi klub untuk kembali berjaya, baik di liga domestik maupun Eropa. Namun di sisi lain, suntikan dana dari penjualan Raphinha bisa membantu menyelamatkan kondisi keuangan yang sedang rapuh.
Keputusan apa pun yang diambil dalam waktu dekat akan sangat memengaruhi peta kekuatan Barcelona di musim mendatang. Apakah mereka akan mempertahankan permata Brasil itu demi kejayaan di atas lapangan? Ataukah mereka memilih meraup dana besar untuk memastikan kelangsungan klub dalam jangka panjang?
Raphinha kini berada di pusat perhatian dunia sepak bola. Dengan performa gemilang dan reputasi yang semakin menanjak, tak heran jika klub-klub top mulai berebut untuk mendapatkan tanda tangannya. Apakah musim panas nanti akan menjadi momen perpisahan sang winger dari Camp Nou, atau justru ia akan tetap bertahan dan memperpanjang masa baktinya?
Yang jelas, drama transfer ini akan menjadi salah satu yang paling panas untuk disimak. Barcelona, Raphinha, dan para peminatnya—semua kini menunggu waktu yang tepat untuk menentukan langkah besar berikutnya